Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prorumah.com

Penyedia Rumah siap huni, dan Kayu untuk interior eskterior siap pasang

Lantai Kayu Parket

9 kayu asal Jawa Barat berserta Kelas Kayunya!





kayu asal Jawa Barat

Jawa Barat selama ini dikenal sebagai daerah dengan kekayaan alam melimpah, mulai dari pegunungan yang asri hingga hutan tropis yang menyimpan berbagai jenis kayu bernilai tinggi. 

Tidak hanya digunakan untuk konstruksi, banyak kayu asal Jawa Barat yang juga menjadi bahan baku mebel, kerajinan, hingga ukiran tradisional. 

Setiap jenis kayu memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari motif seratnya, kelas kayu yang menentukan ketahanan, hingga kegunaan praktisnya. Berikut sembilan jenis kayu yang menjadi kebanggaan tanah Pasundan.

Daftar Jenis Kayu Asal Jawa Barat

kayu asal Jawa Barat

1. Kayu Jati Cirebon

Kayu jati kayu asal Jawa Barat ini berasal dari Cirebon memiliki motif serat yang indah, dengan pola bergelombang dan warna cokelat keemasan yang semakin gelap seiring usia. 

Masuk dalam kelas I, kayu ini terkenal tahan terhadap rayap, cuaca, dan kelembaban, menjadikannya favorit untuk pembuatan furnitur mewah dan konstruksi berat. 

Keawetannya membuat jati Cirebon banyak digunakan untuk pembuatan pintu utama, kusen, hingga kapal tradisional yang membutuhkan ketahanan puluhan tahun.

Baca JugaJenis-jenis Kayu Paling Keras di Indonesia

2. Kayu Mahoni Majalengka

Kayu mahoni dari Majalengka memiliki serat lurus dengan warna merah kecokelatan yang elegan, memberikan kesan hangat dan natural. 

Termasuk kelas II–III, kayu ini cukup kuat untuk penggunaan dalam ruangan namun lebih baik dihindarkan dari paparan hujan terus-menerus, kayu asal Jawa Barat ini jadi pilihan banyak kontruksi

Kegunaannya sangat luas, mulai dari pembuatan lemari, meja, kursi, hingga panel dinding interior, karena mudah diolah dan memiliki nilai estetika tinggi.

3. Kayu Sonokeling Tasikmalaya

Sonokeling atau dikenal juga sebagai rosewood kayu asal Jawa Barat satu ini memiliki motif serat berpadu warna cokelat gelap dan ungu kehitaman, memberi kesan eksotis dan mewah. 

Termasuk kelas I, kayu ini sangat kuat dan tahan lama, cocok untuk perabotan premium, lantai kayu, serta ukiran bernilai seni tinggi. 

Di Tasikmalaya, sonokeling sering dijadikan bahan baku alat musik tradisional seperti kacapi karena resonansinya yang baik.

4. Kayu Damar Garut

Kayu damar dari Garut memiliki serat halus dengan warna kuning pucat hingga krem, memberi kesan ringan dan alami. 

Termasuk kelas II, kayu ini cukup kuat namun tidak sekeras jati atau sonokeling. Karena bobotnya yang relatif ringan, damar banyak dimanfaatkan untuk konstruksi ringan, papan, hingga kerajinan tangan. Sifatnya yang mudah dipotong dan dipaku membuatnya populer di kalangan pengrajin.

5. Kayu Rasamala Puncak

Kayu rasamala memiliki aroma khas yang harum, serat lurus, dan warna cokelat muda yang lembut. Masuk kelas II, kayu asal Jawa Barat satu ini kuat dan awet, serta tahan terhadap perubahan suhu, sehingga sering digunakan untuk tiang rumah, lantai, dan perahu kecil. 

Di kawasan Puncak, rasamala juga terkenal sebagai bahan pembuat perabot rumah bergaya rustic karena tampilannya yang natural.

6. Kayu Suren Sukabumi

Kayu suren Sukabumi memiliki motif serat lurus dan warna merah muda pucat hingga cokelat muda, dengan aroma harum yang khas. 

Termasuk kelas II–III, kayu ini memiliki kekuatan sedang namun sangat tahan terhadap serangan rayap. Kegunaannya meliputi pembuatan kusen, jendela, pintu, hingga rangka atap. Keistimewaannya adalah kemudahan pengerjaan dan stabilitas dimensi, sehingga jarang melengkung.

7. Kayu Mindi Cianjur

kayu asal Jawa Barat

Kayu mindi dari Cianjur memiliki motif serat mirip jati dengan warna cokelat kekuningan, namun bobotnya lebih ringan. 

kayu asal Jawa Barat satu ini  Termasuk kelas III, kayu ini tidak sekuat jati namun tetap populer untuk furnitur ringan, rak, atau lemari yang digunakan di dalam ruangan. 

Keunggulannya terletak pada harga yang lebih terjangkau dan kemudahan dalam proses finishing yang membuat tampilannya bisa semewah jati.

8. Kayu Pinus Bandung

Kayu pinus yang tumbuh di kawasan Bandung memiliki serat lurus dengan warna pucat kekuningan dan aroma khas resin.

Termasuk kelas III, kayu ini tidak terlalu keras, namun sangat mudah diolah dan diberi warna. Banyak digunakan untuk membuat meja, kursi, rak buku, hingga kemasan kayu. 

Pinus juga menjadi favorit para pembuat dekorasi interior bergaya minimalis atau Scandinavian karena tampilannya yang bersih dan terang.

9. Kayu Akasia Bogor

Kayu akasia dari Bogor memiliki serat halus dan warna cokelat muda dengan sedikit nuansa keemasan. Masuk kelas II–III, kayu ini cukup kuat dan tahan lama jika diberi perlindungan ekstra. 

Akasia sering dipakai untuk pembuatan mebel, lantai parket, dan papan lapis. Kelebihannya adalah pertumbuhannya yang cepat sehingga menjadi alternatif ramah lingkungan bagi industri perkayuan.

Jadi, sudah tahu jenis kayu asal jawa barat?