Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
pro rumah

We're Profesional

Hubungi Kami
Selamat Berbelanja di Prorumah.com , Dapatkan garansi serta potongan harga menarik untuk pembelian dalam jumlah tertentu !!!

Tentukan Jenis Bahan Rangka Atap Untuk Rumahmu

Jenis bahan rangka atap

Jenis bahan rangka atap – Rangka atap menjadi salah satu komponen yang memiliki peranan penting dalam sebuah konstruksi bangunan.

Dilihat dari fungsinya, rangka tersebut bertugas sebagai penopang beban atap sehingga dapat memberikan bentuk maupun kekuatan terhadap struktur bangunan secara keseluruhan.

Akan tetapi, hal ini tergantung lagi pada jenis bahan yang digunakan sebagai rangkanya. Ya, sebab pada masing-masing bahan rangka memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Oleh karenanya, penting bagi kamu untuk mengetahui karakteristik pada masing-masing bahan rangka atap.

Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai jenis-jenis bahan rangka atap, yuk simak langsung ulasannya di bawah ini.

5 Bahan Rangka Atap yang Umum Digunakan

1. Rangka Kayu

Ini dia salah satu jenis bahan rangka atap yang memang sudah sejak dari dulu selalu diandalkan untuk kebutuhan konstruksi bangunan.

Rangka Kayu

Hal itu bukan tanpa alasan, karena ketersediaan bahan kayu sangatlah melimpah. Selain itu, material kayu juga mudah diolah dan bobotnya cenderung ringan.

Bahkan yang lebih menariknya lagi, material kayu juga mempunyai sifat fleksibel yang membuatnya mudah disesuaikan dengan beragam bentuk atau desain atap.

Namun, rangka atap kayu membutuhkan perawatan khusus agar terhindar dari berbagai permasalahan. Mulai dari serangan hama, perubahan cuaca ekstrim, pemuaian, penyusutan, hingga mengalami  pembusukan.

Apabila tidak diberi perawatan khusus, tentu saja rangka atap kayu akan berumur pendek akibat berbagai permasalahan tadi.

Baca juga: Harga Bata Hebel di Bandung dan Sekitarnya

2. Rangka Beton Bertulang

Rangka Beton Bertulang

Sesuai namanya, bahan rangka yang satu ini merupakan perpaduan antara beton dengan baja tulang. 

Berkat kombinasi tersebut, pastinya rangka Rangka Beton Bertulang memiliki tingkat ketahanan dan kekuatan yang sangat mumpuni.

Sehingga tak heran jika rangka Rangka Beton Bertulang ideal digunakan untuk kebutuhan bangunan dengan beban atap yang lebih berat.

Kendati demikian, terdapat satu kekurangan dari rangka Rangka Beton Bertulang yang harus diketahui. Ya, kekurangan beton Rangka Beton Bertulang terdapat pada bobotnya yang cukup berat, sehingga membutuhkan pondasi yang kokoh dan struktur penopang yang solid.

3. Rangka Baja

Untuk menghadirkan kesan modern pada hunian, maka penggunaan rangka atap yang berbahan baja merupakan pilihan paling tepat.

Rangka Baja

Keunggulan rangka baja meliputi berbagai hal, seperti tahan terhadap korosi, perawatan yang mudah, serta usia pakai yang panjang.

Bukan hanya itu saja, bahkan rangka baja juga memiliki bobot yang lebih ringan sehingga dapat memungkinkan untuk membuat struktur atap yang ramping lho.

Mengingat keunggulannya yang seperti demikian, maka tak heran jika harga baja relatif mahal.

Artikel Terkait: Informasi Harga Baja Ringan di Bandung 2024

4. Rangka Bambu

Selain kayu, bambu juga merupakan salah satu material alami yang kerap diandalkan untuk kebutuhan rangka atap rumah.

Rangka Bambu

Akan tetapi, penggunaan rangka bambu tidak cocok untuk konstruksi atap yang bobotnya terlalu berat. Pasalnya, rangka bambu memiliki bobot yang lebih ringan.

Itu sebabnya, mengapa rangka bambu hanya cocok diaplikasikan pada konstruksi atap yang bobotnya ringan seperti atap ijuk.

Selain itu, rangka bambu juga terbilang cukup rentan terhadap serangan hama dan kelembaban sehingga membutuhkan perawatan khusus.

Meski demikian, penggunaan rangka bambu dapat menghadirkan kesan alami dan natural khas pedesaan.

5. Rangka Aluminium

Rangka Aluminium

Jenis bahan rangka atap berikutnya yang menarik untuk dibahas, yakni berupa rangka aluminium. 

Karakterisik rangka aluminium meliputi bobot yang lebih ringan, namun tingkat kekuatannya sangat bagus.

Dengan bobotnya yang lebih ringan dan kokoh, tentu saja penggunaan rangka aluminium bisa dijadikan alternatif sebagai pengganti rangka baja.

Tak hanya itu, bahkan rangka aluminium juga sudah terbukti tahan terhadap korosi, serangan hama, dan mudah diproses.

Akan tetapi, harga rangka aluminium lebih mahal jika dibandingkan dengan jenis bahan rangka lainnya.

Artikel serupa: Yuk, Intip Jenis-jenis Aluminium Pada Berbagai Peralatan

Panduan Memasang Rangka Atap

Perlu diketahui, proses pemasangan rangka atap sangat berpengaruh terhadap struktur konstruksi atap secara keseluruhan.

Adapun mengenai berbagai tahapan dalam memasang rangka atap dengan benar seperti berikut:

1. Persiapan Awal

Sebelum dimulainya proses pemasangan rangka atap, terdapt berbagai persiapan awal yang harus kamu ketahui.

Pertama, pastikan kamu telah memperhitungkan desain serta bobot atap dengan cermat. Selain itu, pastikan juga bahwa semua material dan peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia.

Material dan peralatan yang dimaksud seperti bahan rangka, paku, sekrup, gergaji, alat pengukur, dan lain sebagainya.

Baca juga: Jenis-jenis Paku Bangunan yang Menarik Untuk Dibahas

2. Tentukan Ukuran dan Posisi Rangka Atap

Setelah semua persiapan awalnya oke, maka kamu harus menentukan ukurn dan posisi rangka atap yang sesuai dengan desain bangunan.

Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan alat pengukur untuk mengukur agar hasilnya lebih akurat antara jarak tiang penyangga dengan dinding bangunan.

Disisi lain, pastikan juga bahwa rangka atap ditempatkan pada posisi yang tepat guna mendukung desain atap yang sesuai keinginan.

Tak hanya itu, perhitungkanlah tingkat kemiringan atap yang sesuai dengan kondisi iklim maupun drainase.

3. Lakukan Pemotongan Material Rangka Atap

Tahap selanjutnya adalah memotong material rangka atap sesuai dengan ukuran dimensi yang diperlukan.

Apabila rangka atapnya berbahan kayu, kamu bisa menggunakan gergaji untuk memotong balok atau papan kayu agar hasilnya lebih presisi.

4. Mulai Pemasangan Tiang Penyangga

Seandainya konstruksi bangunan rumahmu memiliki struktur penyangga seperti dinding dan tiang, maka wajib memasang tiang penyangga sebagai penopang beban rangka atap.

Agar tiang tersebut kokoh, pastikan posisinya sejajar satu sama lain untuk mendukung beban atap dengan baik.

5. Tahap Pemasangan Balok Utama

Setelah itu, lakukan pemasangan balok utama sebagai struktur utama dalam rangka atap. Ya, pastikan baloknya terpasang dengan benar dan sejajar.

Selain itu, cek juga tingkat kekokohannya guna memastikan bahwa rangka mampu menopang beban atap dengan baik.

6. Pemasangan Rangka Sekunder

Rangka sekunder atau yang sering disebut dengan istilah sekoci, biasanya berupa kayu dengan ukuran yang lebih kecil untuk ditempatkan di antara balok utama secara horizontal.

7. Proses Penguatan dan Penyambungan

Setelah proses pemasangan rangka sekundernya selesai, lakukan tahap penguatan dan penyambungan pada setiap bagian rangka atap.

Kamu bisa menggunakan sekrup atau paku untuk mengencangkan setiap sambungannya.

8. Penyesuaian Terakhir

Apabila semua komponen rangka atap sudah terpasang, lakukan tahap penyesuaian akhir untuk memastikan bahwa semua bagiannya berada pada posisi yang tepat dan sejajar.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengecek kembali tingkat ketahanan maupun kekokohan rangka atap.

Dalam hal ini, pastikan bahwa tidak ada bagian yang mengalami longgar atau tidak terpasang dengan benar.

Nah, seperti itulah tahapan dan proses pemasangan rangka atap sampai selesai.

Jika kamu tidak memiliki keahlian dalam bidang tersebut, sebaiknya pemasangan rangka atap dilakukan oleh tukangnya.