Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
pro rumah

We're Profesional

Hubungi Kami
Selamat Berbelanja di Prorumah.com , Dapatkan garansi serta potongan harga menarik untuk pembelian dalam jumlah tertentu !!!

Seperti Apakah Perbedaan Pasir Pasang Dengan Jenis Pasir Lainnya? Yuk, Kita Kepoin

jenis pasir pasang

Dalam setiap pembangunan konstruksi rumah pastinya membutuhkan beragam jenis material yang berbeda-beda. 

Pada mulanya, konstruksi rumah masih mengandalkan kayu maupun bambu sebagai bahan dasarnya karena lebih mudah untuk didapatkan, serta harganya juga lebih murah. 

Kekokohan konstruksi bangunan tentunya dipengaruhi oleh kualitas bahan bangunan pembentuknya. Maka dari itu, dibutuhkan material yang tepat dan berkualitas baik untuk menghasilkan bangunan yang kuat dan kokoh.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kini pembangunan konstruksi property dan perumahan lainnya sudah banyak yang menggunakan pasir sebagai bahan utamanya. 

Ada banyak sekali jenis pasir yang tersedia dipasaran, dimana masing-masingnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Mulai dari jenis pasir pasang, pasir beton, pasir merah dan masih banyak lagi.

Nah, untuk mengetauhi lebih jelasnya lagi mengenai perbedaan jenis-jenis pasir, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

Pengertian Pasir

pasir

Pasir merupakan salah satu material alami yang terdiri dari bebatuan dan beragam benda organic laut yang sudah larut dan hancur, sehingga terbentuklah partikel-partikel yang sangat kecil. 

Awalnya pasir kerap dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam menghaluskan serta memoles bebatuan agar tampilannya lebih menarik.

Dikarenakan jenisnya yang bermacam-macam, kini pasir mempunyai tingkat kerapatan dan kepadatan yang berbeda sehingga membutuhkan proses manufaktur yang berbeda-beda pula. 

Salah satu jenis pasir yang saat ini tengah populer dipasaran, yakni pasir pasang.

Jenis-jenis Pasir Untuk Konstruksi Bangunan

1. Pasir Pasang

Pasir pasang pada umumnya sering digunakan sebagai campuran utama antara pasir pasang dan beton dalam membuat pondasi bangunan menjadi lebih kuat, serta dapat dipakai menjadi plesteran tembok yang bertekstur halus.  

Pasir pasangan itu sendiri terbagi lagi kedalam dua jenis, yakni pasir pasang gunung dan pasir pasang sungai.

  • Pasir Pasang Gunung
pasir pasang gunung

Sesuai dengan namanya, pasir pasang gunung merupakan jenis pasir yang didapat dari hasil galian pada dataran tinggi alias pegunungan. 

Ciri khas dari jenis pasar pasing yang satu ini adalah tekstur butirannya yang kasar dan tidak terlalu keras.

Tak hanya itu, pasir pasang gunung juga mempunyai kandungan pozolanyang bisa mengeras dan menggumpal ketika dicampurkan dengan air dan kapur padam.

  • Pasir Pasang Sungai
pasir pasang sungai

Jenis pasir pasang yang keduai ini berasal dari sungai dan merupakan hasil pengikisan batuan yang keras dan tajam oleh aliran air secara terus-menerus. 

Pada umumnya, jenis pasir pasang biasa dimanfaatkan untuk bagian pekerjaan konstruksi pasangan.

baca juga: Perbandingan Bata Merah dan Bata Hebel

2. Pasir Beton

pasir beton

Pasir beton merupakan salah satu jenis pasir yang memang paling banyak digunakan dalam konstruksi bangunan. Mengapa demikian? 

Pasalnya, jenis pasir yang satu ini memiliki tekstur keras dan tajam sehingga sangat ideal digunakan untuk berbagai pekerjaan cor structural. 

Misalnya seperti kolom balok dan pelat lantai karena memang sifatnya yang kokoh dan kuat.

Untuk bisa mendapatkan pasir beton yang benar-benar berkualitas, maka dibutuhkan beberapa persyaratan seperti berikut:

  • Pasir beton benar-benar harus bersih ketika diuji dengan larutan pencuci. Tinggi endapan pasirnya harus tidak kurang dari 70 persen.
  • Pasir beton tidak boleh mengandung zat organic yang bisa menurunkan kualitas dari beton, sehingga akan diperiksa dengan cara merendamnya pada airan NaOH dengan kandungan 3%. Pasir beton akan dianggap berkualitas, apabila hasil dari cairannya tidak lebih gelap daripada larutan pembanding.
  • Supaya beton memiliki tingkat keawetan yang bagus, maka kandungan alkali pada pasir beton harus berstatus negatif. Pasalnya, kandungan alkali tersebut akan memicu terjadinya reaksi kimia yang menyebabkan usia ada material bangunan menjadi lebih pendek.

3. Pasir Merah

pasir merah

Pasir merah merupakan salah satu jenis pasir yang juga biasa digunakan untuk material konstruksi bangunan. 

Dinamai dengan nama pasir merah karena memang butirannya yang berwarna merah, atau masyarakat sering menyebutnya dengan istilah “pasir jebrod”.

Menurut informasi yang didapat, pasir merah jebrod ini berasal dari daerah Cianjur, Jawa Barat yang memiliki tekstur kasar dengan ukuran partikel kecil dan erat.

Mengingat karakternya yang sedemikian rupa, maka tak heran juga jika pasir merah sangat ideal untuk menambah daya rekat bangunan yang bertingkat agar lebih kuat dan kokoh. 

Pada umumnya, pasir merah akan dicampur dengan pasir beton sebagai salah satu bahan untuk pengecoran.

4. Pasir Sungai

pasir sungai

Dari namanya saja sudah sangat jelas, dimana pasir sungai ini berasal dari sungai sungai yang memiliki ukuran butiran dan tidak terlalu besar. Ukuran pasir sungai biasanya berkisar .063 mm hingga mencapai 5 mm.

Pasir sungai pun kerap digunakan sebagai salah satu campuran dalam proses pengecoran, yang dicampur dengan pasir pantai. 

Dengan pencampuran kedua jenis pasir tersebut, maka akan menghasikan cor yang menjadi lebih kuat dan tahan lama.

baca juga: Deretan Motif Roster Beton Terbaru 2024

5. Pasir Elod

pasir elod

Jenis pasir berikutnya yang akan dibahas, yakni bernama pasir elod yang memiliki warna lebih gelap dibanding jenis pasir diatas tadi. 

Pasir elod memiliki kandungan tanah dan butiran yang sangat halus, sehingga tidak bisa digunakan secara langsung begitu saja untuk membuat material bangunan.

Dengan kata lain, pasir elod ini hanya bisa digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan batako saja.

Tips Memilih Pasir yang Berkualitas

  • Kondisinya yang Bersih

Pasir yang berkualitas bagus itu tidak akan mengandung kotoran organic seperti daun kering, ranting lapuk, lumut, lumpur atau bercampur bahan asing lainnya. Pasalnya, pasir yang sudah bersih akan dibanderol dengan harga mahal.

  • Lakukan Pengecekan

Untuk memastikan kualitasnya, kamu harus melakukan pengecekan dengan cara melihat butiran dan menggenggamnya. 

Pasir yang berkualitas memiliki butiran keras dan tajam. Ketika digenggam dan dibuka, maka pasirnya akan terurai dengan mudah karena minim kandungan lumpur.

Kamu bisa menggenggam pasirnya dengan dula telapak tangan, kemudian buka lagi genggamannya dan jatuhkan pasir dengan menepukkan kedua telapak tanganmu. 

Jika pasir jatuh dengan mudah dan telapak tanganmu masih tetap dalam keadaan bersih, maka pasir tersebut dipastikan berkualitas bagus.

Sebaliknya, apabila pasir menempel dan mengotori telapak tanganmu maka pasir tersebut memiliki kualitas kurang bagus.

Baca juga: Tips Memilih Pintu Rumah Minimalis

  • Coba Masukkan ke Dalam Air

Cara pengecekan lainnya yang bisa kamu lakukan, yakni dengan memasukkan genggaman tangan berisi pasir ke dalam air. Jika pasirnya tidak mudah larut, maka kualitas pasir tersebut berada pada tingkatan bagus.

  • Memasukkan Pasir ke Botol

Untuk melakukan pengujian kandungan lumpurnya, maka kamu bisa memasukkan pasir ke dalam botol lalu tambahkan air secukupnya. 

Kemudian kocok-kocok dan diamkan selama 24 jam. Apabila endapan lumpurnya berbentuk kurang dari 5%, maka kualitas pasirnya relative bagus.

Seperti itulah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menguji kualitas pasir. Dengan mengikuti tips-tips diatas tadi, tentu saja kamu akan mendapatkan kualitas pasir yang sesuai dengan harapan bukan?