Ketahui Jenis-jenis Pompa Air Sebelum Membelinya
Jenis pompa air –
Pompa air merupakan salah satu alat yang memiliki peran penting dalam berbagai
kebutuhan, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga untuk pengelolaan air pada
industri skala besar.
Akan tetapi, pompa air terdiri dari beragam jenis dengan
fungsinya tersendiri lho. Oleh karenanya, penting bagi kamu untuk memahami
setiap jenis pompa air agar tidak salah dalam penggunaannya.
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai
jenis-jenis pompa air, yuk simak langsung ulasannya dibawah ini.
5 Jenis Pompa Air Paling Umum
1. Pompa Sentrifugal
Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Pompa Sentrifugal
menjadi salah satu jenis pompa air yang paling umum digunakan.
Sesuai namanya, jenis pompa ini memiliki cara kerja dengan
memanfaatkan gaya sentrifugal untuk memindahkan air.
Disaat bagian impeller berputar, maka ia akan menghasilkan
gaya sentrifugal yang mampu mendorong air keluar dari pusat menuju arah
pinggiran pompanya.
Sehingga pompa Sentrifugal sangat cocok digunakan untuk
kebutuhan sistem irigasi, distribusi air domestik, hingga industri pengelolaan
air skala besar.
Keunggulan:
- Memiliki tingkat efisiensi yang tinggi
- Proses perawatan yang mudah
- Memiliki performa yang stabil
Kekurangan:
- Tidak cocok digunakan untuk tekanan tinggi
- Tidak cocok untuk pengelolaan cairan kental.
Baca juga: Jenis-jenis Pemanas Air Kamar Mandi
2. Pompa Piston
Jenis pompa yang kedua ini memiliki cara kerja dengan
memanfaatkan piston yang bergerak
bolak-balik dalam silinder untuk memindahkan cairan.
Setiap pistonnya bergerak maju, maka cairannya akan terhisap
kedalam silinder melalui katup masuk.
Begitu pun sebaliknya ketika piston bergerak mundur, secara
otomatis cairannya akan terdorong keluar melalui katup keluar.
Mengenai penggunaannya, pompa piston biasa digunakan untuk
kebutuhan air sumur dalam, sistem pemompaan industri kimia, hingga kebutuhan
sistem pembersihan bertekanan tinggi.
Keunggulan:
- Memiliki tekanan yang sangat tinggi
- Cocok untuk cairan yang bertekstur kental
Kekurangan:
- Kerap menimbulkan suara bising dan getaran
- Membutuhkan perawatan yang rutin dan intens
3. Pompa Submersible
Pompa Submersible atau pompa celup memang dirancang khusus untuk
pengoperasian didalam air maupun cairan lainnya.
Jadi, jenis pompa ini akan dipasang di dalam sumur, kolam,
atau tangki. Cara kerja Pompa Submersible mampu memindahkan cairan dari
kedalaman menuju ke permukaan.
Sehingga Pompa Submersible ideal digunakan untuk kebutuhan air
dari sumur dalam, pengalihan air dari kolam dan tangki, serta sistem drainase
untuk penanganan banjir.
Keunggulan:
- Dapat memindahkan cairan dari kedalaman dengan efektif
- Memiliki desain yang kompak sehingga bisa beroperasi di area sempit
- Cocok digunakan untuk kebutuhan cairan kotor yang mengandung partikel padat
Kekurangan:
- Proses pemasangan yang terbilang rumit
- Tingkat kedalaman yang terbatas
Baca juga: Inilah Jenis Deck Kayu Terbaik Untuk Kolam Renang
4. Pompa Peristaltik
Pompa Peristaltik biasa disebut dengan istilah pompa selang,
dimana ia mengusung mekanisme peristaltik melalui selang fleksibel yang diperas
oleh rol atau sepatu untuk memindahkan cairan.
Sehingga sistem tersebut menyerupai gerakan peristaltik
seperti pada sistem pencernaan manusia.
Dalam peng-aplikasiannya, jenis Pompa Peristaltik biasa
digunakan untuk kebutuhan kimia di laboratorium, pengolahan makanan dan
minuman, serta sistem pemompaan yang membutuhkan presisi tinggi.
Keunggulan:
- Memiliki presisi tinggi dengan aliran yang konsisten
- Cocok untuk kebutuhan cairan yang bersifat sensitif
Kekurangan:
- Kapasitasnya yang terbatas
- Bagian selang harus diganti secara berkala
5. Pompa Jet
Jenis pompa air berikutnya yang akan dibahas, yakni berupa Pompa
Jet. Ya, jenis pompa air ini memiliki prinsip jet atau nozzle untuk
menghasilkan vacuum dan menarik air dari kedalaman.
Pompa Jet terdiri dari dua bagian utama, yaitu nozzle dan
diffuser. Mengenai cara kerjanya, air akan ditekan melalui nozzle agar
menghasilkan aliran berkecepatan tinggi sehingga membentuk vacuum untuk
menghisap air kedalam pompa.
Dengan cara kerja yang seperti itu, tentunya Pompa Jet
sangat cocok untuk kebutuhan sumur dangkal, sistem pengairan dengan tekanan
tinggi, hingga penyedotan dari kedalaman moderat.
Keunggulan:
- Mempunyai tekanan yang lebih tinggi
- Tampilan desain yang cenderung sederhana, sehingga tidak membutuhkan bagian bergerak yang kompleks
Kekurangan:
- Energi yang kurang efisien
- Keterbatasan dalam aliran besar
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Kamera CCTV
Tips Merawat Pompa Air Agar Awet
1. Lakukan Pengecekan dan Pembersihan
Pengecekan rutin menjadi salah satu cara yang paling tepat
dalam memastikan kondisi pompa air dengan efisien.
Kamu bisa melakukan pengecekan bulanan terhadap pompa air
untuk mengetahui gejala-gejala kerusakan maupun keausan.
Pastikan bagian sambungan pipanya tidak mengalami kebocoran.
Setelah itu, bersihkan bagian filter yang tersumbat untuk meningkatkan kembali
performa aliran air.
Jika kamu menggunakan jenis pompa sentrifugal, coba cek
bagian impeller secara berkala untuk mengetahui kondisinya secara menyeluruh.
2. Mengganti Pelumas Secara Berkala
Perlu diketahui, sebagian besar jenis pompa air kerap
menggunakan pelumas dengan tujuan untuk mengurangi gesekan sekaligus memastikan
performa yang lancar.
Pada jenis pompa yang membutuhkan pelumasan, segera cek
level pelumas dan kualitasnya secara rutin.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena kondisi pelumas yang
sudah kotor dan berkurang bisa menyebabkan komponen bergerak menjadi lebih
cepat aus sehingga akan mengurangi kinerja pompa.
Pastikan level pelumas tersebut berada pada tingkat
standarisasi yang disarankan oleh produsen produknya.
Selain itu, kamu juga harus membaca panduan yang tertera
pada produknya saat hendak melakukan pergantian pelumas.
3. Memastikan Performa Tekanan
Kabarnya, mengoperasikan pompa pada tekanan yang tidak tepat
dengan spesifikasinya bisa memperpendek usia pompa sekaligus mengurangi
efisiensi.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengecek tekanan
operasional pompa dan pastikan ia tidak mengalami perubahan secara signifikan.
Sebab tekanan yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah merupakan
indikasi bahwa pompa airnya mengalami masalah sistem.
Untuk mengetahui tekanan pompa, kamu bisa menggunakan alat
ukur khusus. Selain itu, periksa juga bagian katup serta regulatornya dan
pastikan dalam kondisi yang baik.
4. Cek Kondisi Sistem Listrik
Umumnya pompa air membutuhkan sumber daya listrik yang
stabil agar bisa beroperasi dengan normal.
Namun, adanya masalah pada sistem kelistrikan bisa membuat
fungsi pompa berhenti atau bahkan mengalami kerusakan berat.
Sedari itu, pastikan semua sambungan listriknya aman dan
tidak ada kabel yang longgar maupun rusak.
Pastikan juga tegangan listriknya telah sesuai dengan
spesifikasi yang diperlukan oleh pompa. Jika tegangannya terlalu tinggi atau
rendah, tentu saja bisa mempengaruhi performa pompa.
Biar lebih maksimal, pasang alat pelindung seperti pemutus
sirkuit atau penstabil tegangan guna melindungi pompa akibat adanya lonjakan
listrik maupun fluktuasi tegangan secara berlebihan.
Demikianlah ulasan singkat mengenai jenis-jenis pompa air
beserta tips merawatnya, semoga saja artikel ini bermanfaat.