Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
pro rumah

We're Profesional

Hubungi Kami
Selamat Berbelanja di Prorumah.com , Dapatkan garansi serta potongan harga menarik untuk pembelian dalam jumlah tertentu !!!

Mengulas Jenis-jenis Baja Ringan dan Spesifikasinya

Memiliki sebuah hunian yang nyaman, tentu saja menjadi dambaan bagi setiap orang. Bahkan, konstruksi bangunan dari tahun-tahunnya selalu mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Bagi yang bergelut di bidang konstruksi, pastinya mereka sudah tidak asing lagi dengan bahan bangunan yang bernama baja ringan. Namun bagi pemula, tentunya kita belum terlalu familiar dengan material tersebut kan? Nah, untuk mengetahui tentang baja ringan, mari kita simak saja langsung ulasan dibawah ini.

Pengertian Baja Ringan

baja ringan

Galvalum atau yang biasa kita sebut dengan nama baja ringan, merupakan salah satu bahan bangunan sebagai pengganti kayu maupun baja konvensional dalam pembuatan rangka atap. Dengan menggunakan baja ringan, tentunya hal tersebut dapat membantu untuk mengurangi penggundulan hutan akibat penggunaan material kayu sebagai material bangunan.

Baja ringan itu sendiri merupakan lapisan yang terdiri dari beragam material, seperti seng, alumunium, dan silicon. Pada umumnya, baja ringan kerap digunakan untuk melindunngi material besi yang rentan terhadap karat. Pasalnya, baja ringan sudah terbukti dapat menahan oksidasi serta tahan terhadap perubahan cuaca.

Adapun mengenai berbagai jenis-jenis baja ringan yang harus kalian ketahui seperti berikut:

Jenis-jenis Baja Ringan

1. Kaso Metal Baja Ringan

kaso metal baja ringan

Jenis baja ringan pertama yang akan dibahas, yakni Kaso Metal Baja Ringan. Materialnya terbuat dari bahan plat baja yang memiliki gaya tarik cukup tinggi. Tak hanya itu, bahan bangunan yang satu ini juga sudah diberi lapisan seng dan alumunium.

Disamping itu, jenis Kaso Metal Baja Ringan tersebut memiliki ukuran panjang sekitar 75 cm dengan ketebalan yang berbeda-beda, yakni antara 1,60 mm hingga 0,75 mm. Tentu saja jenis baja ringan ini sangat ideal digunakan untuk atap baja ringan, maupun kaki-kaki utama baja ringan.

Dalam proses pemasangannya, jenis Kaso Metal Baja Ringan memang terbilang cukup mudah. Belum lagi dengan karakternya yang kuat dan tahan lama, serta sudah diberi dengan lapisan anti karat. Mengingat akan hal itu, maka tak heran juga jika jenis Kaso Metal Baja Ringan kerap digunakan pada perumahan dan gedung komersial.

2. Reng

reng

Reng tampi dengan bentuk trapezium yang biasa digunakan untuk peletakan genteng. Mengenai ketebalannya, ia memiliki ukuran 0,5 mm serta tingginya yang berkisar 28 mm sampai 40 mm. Semakin tinggi ukuran yang dimilikinya, maka akan semakin kuat pula daya tahan pada jenis baja ringan reng ini.

3. Taso

taso

Jenis baja ringan berikutnya yang akan dibahas, yakni bernama taso. Pada umumnya, jenis taso tersebut memiliki tingkat ketebalan yang mencapai 0,75 mm hingga 1 mm. Sedangkan ukuran tingginya sekitar 7,5 cm dengan lebar kaki 3,5 cm, dan panjangnya yang mencapai 6 meter per batang.

Kelebihan Baja Ringan

Bobot Ringan dan Mudah Dipasang


baja ringan

Sesuai dengan namanya, baja ringan ini hanya mengusung bobot dengan kisaran 9 kg / meter persegi. Ya, karena bobot ringannya tersebut, tentu saja dapat memudahkan kita dalam proses pemasangan atap rangka.

Dengan begitu, kita bisa lebih hemat biaya operasional dan menghemat waktu. Rangka atap juga mengusung system sambungan yang mudah dikerjakan, sehingga kita bisa menyambungnya dengan menggunakan besi, sekrup, maupun dengan cara di las.

·        Kuat dan Tahan Lama

Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa baja ringan memiliki daya tahan yang sangat kuat, sehingga bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama. Meski fisiknya tampak terlihat lebih tipis dari baja biasa, namun material baja ringan ini tidak mudah memuai dan menyusut lho.

Hal tersebut juga tidak terlepas dari bahan materialnya yang telah disempurnakan, sehingga daya tahannya lebih lama ketimbang material atap kayu maupun baja konvensional. Pasalnya kayu kerap mengalami keropos, sedangkan baja konvensional mudah berkarat.

·        Mudah Dibentuk

Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa baja ringan adalah salah satu jenis material bangunan yang paling mudah dibentuk. Dengan demikian, kita pun bisa memotong atau membentuk rangka atap baja ringan sesuai keinginan.

Bahkan setelah terpasang, atap baja ringan tersebut juga dapat disambungkan dengan jenis atap lainnya yang menggunakan material penghubung baja.

·       Memiliki Tegangan Tarik yang Tinggi

Keunggulan berikutnya darei baja ringan yang harus kalian ketahui, yakni memiliki tegangan tarik yang tinggi. Kelenturan rangka untuk atap, tentu saja menjadi hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Karena semakin besar tegangan tarik atap, maka akan semakin banyak juga energy yang bisa diserap olehnya.

Berbeda dengan material baja konvensional, dimana tegangan tariknya lebih rendah. Menurut informasi yang di dapat, tegangan tarik dari baja ringan ini berkisar 550 Mpa. Tentunya angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding baja konvnesional yang tegangan tariknya hanya mencapai 300 Mpa saja.

Kekurangan Baja Ringan

Terlepas dari keunggulan yang dimilikinya, ternyata baja ringan juga memiliki beberapa kekurangan lho. Dengan mengetahui kekurangan baja ringan, tentunya bisa kita jadikan sebagai bahan pertimbangan sebelum membelinya. Adapun mengenai beberapa kekurangannya seperti berikut:

·        Harga yang Mahal

bayar uang

Pada dasarnya, setiap produk yang dibanderol dengan harga mahal itu pastinya sudah menjamin soal kualitas. Hal itu pun berlaku bagi baja ringan yang harganya mahal, dikarenakan kualitas dan keunggulan yang dimilikinya.

Untuk urusan harga, baja ringan dijual dengan kisaran Rp 30 ribu – Rp 120 ribu per 6 cm yang tergantung dari merknya. Harga tersebut belum termasuk dengan kelengkapan lainnya, seperti reng, kanal, sekrup, alumunium foll, dan lain sebagainya.

·        Mudah Terbawa Angin

Apabila proses pemasangannya tidak benar, tak jarang baja ringan ini mudah terbawa angin. Risiko terbawa angin pun akan semakin meningkat, apabila dipasang pada rumah-rumah yang tinggal dikawasan dengan cuaca berangin kencang atau saat hujan lebat.

Pasalnya, system sambungan yang hanya menggunakan baut juga dapat memungkinkan angin kencang untuk melepas kerangka atap rumah.  

·        Memiliki Tampilan yang Tidak Rapi

Struktur arap rumah memang dapat menampung beban atap yang berat. Maka dari itu, pemasangan kerangka atap harus benar-benar dibuat rapat. Meksi pondasinya menjadi lebih kuat, tapi dari sisi estetikanya, kerapatan dari kerangka atap baja ringan ini bisa merusak keindahan bangunan.

Nah, untuk mensiasati kerangka atap baja ringan yang terkesan berantakan, kita bisa mengakalinya dengan menggunakan plafon sebagai lapisan.

Silahkan klik tautan ini : https://www.prorumah.com/2020/09/plafon-kayu-ulin-dan-keruing.html

·       Rawan Roboh

Kekurangan berikutnya dari baja ringan yang harus kalian ketahui, yaitu rawan roboh. Meski memang sudah terbukti tahan lama, namun jaring dan kerangka pada baja ringan ini rawan roboh jika tidak diperhitungkan dengan benar.

Ketika akan memasangnya, tentu saja kita harus mempertimbangkan sifat baja yang bisa menyusut dan memuai, meskipun jenis baja ringan ini tidak se-fleksibel baja konvensional. Sebab, kegagalan dalam memperhitungkan konstruksi atap bangunan bisa menyebabkan masalah yang menyeluruh sehingga atapnya berisiko roboh.