Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
pro rumah

We're Profesional

Hubungi Kami
Selamat Berbelanja di Prorumah.com , Dapatkan garansi serta potongan harga menarik untuk pembelian dalam jumlah tertentu !!!

Tahapan yang Benar Dalam Finishing Kayu

 

Tahapan yang Benar Dalam Finishing Kayu

Tahapan finishing kayu – Seperti yang diketahui bahwa kayu menjadi salah satu jenis material yang paling mendominasi di bidang mebel dan furniture.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena material kayu memiliki warna dan corak yang sangat indah sehingga dapat menciptakan kesan natural serta elegan. Terlebih Ketika diberi lapisan finishing, yang mana tampilan material kayunya semakin mengkilap lho.

Lantas, apa yang dimaksud dengan finishing kayu? Nah, biar kalian gak penasaran mending simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

Mengenal Finishing

Fungsi utama dari proses finishing ini bertujuan untuk memperindah tampilan kayu, entah itu dari segi warna maupun seratnya. Bukan hanya itu, bahkan proses finishing juga bisa memberikan perlindungan pada permukaan kayu agar tahan terhadap factor suhu dan cuaca.

Mengenal Finishing

Adapun mengenai bahan yang paling banyak diaplikasikan untuk proses finishing itu adalah yang berbasis oilbased. Pasalnya, bahan tersebut mempunyai konsep serta cara penggunaan yang terbilang cukup mudah.

Lantas, bagaimanakah cara melakukan tahapan finishing kayu yang tepat?

Urutan Tahapan Finishing Kayu

1. Lakukan Sanding Terlebih Dulu

Tahapan pertama dalam proses finishing kayu, yakni melakukan sanding atau pengamplasan. Ya, hal ini bertujuan untuk membuat permukaan kayu tampak lebih mulus dan halus.

Lakukan Sanding Terlebih Dulu

Melalui cara yang satu ini, maka serat-serat kayu yang tadinya tegak ke atas permukaan menjadi hilang. Tak cuma itu, proses pengamplasan juga dapat menumpulkan bagian ujung kayu yang tadinya meruncing.

Pada tahapan ini, maka kita harus mengamplas semua permukaan kayu dengan hasil yang maksimal untuk memudahkan proses berikutnya. Adapun ukuran kertas amplas yang dapat kamu gunakan untuk proses sanding, mulai dari 120 hingga 240.

Baca Juga : Jenis-jenis Bahan Pelapis Untuk Kayu

2. Lakukan Wood Filler

Apa yang dimaksud dengan Proses Wood Filler? Perlu kalian ketahui, Proses Wood Filler merupakan sebuah tahapan untuk menutupi lubang cacat ketika pengerjaan, dan menutupi pori-pori yang terlalu lebar pada kayu.

Lakukan Wood Filler

Dalam hal ini, kamu hanya perlu menyediakan warna dari wood filler yang hampir serupa dengan warna akhir maupun warna kayu yang akan diberi finishing. Apabila proses pengerjaannya sudah selesai, maka tampilan kayu akan tampak lebih rata dari sebelumnya.

3. Proses Staining

Berikutnya adalah Proses Staining alias proses pemberian warna yang dilakukan dengan menggunakan alat semprot. Itu artinya, pemberian warna dengan alat semprot ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah base coat.

Proses Staining

Setelah itu, kemudian cara pengaplikasiannya akan dilakukan melalui metode wipping. Kendati demikian, ada juga sebagian orang yang melakukannya dengan mencampurkan bahan base coat dengan wood stain.

Akan tetapi, kedua cara tersebut tergantung pada hasil warna akhir seperti apakah yang kamu inginkan.

Baca Juga : Rekomendasi Jenis Finishing Terbaik Untuk Kayu

4. Proses Coating

Proses Coating

Dalam tahapan finishing kayu yang satu ini, yakni berupa proses pengisian lapisan pelindung warna yang nanti dilakukan dengan menggunakan spray. Sebenarnya proses sealer ini masih termasuk kedalam proses coating, sehingga setelah selesai kamu pun harus melakukan proses pengamplasan dari sealer tersebut.

5. Proses Glazing & Top Coat

Proses Glazing & Top Coat biasanya akan dilakukan secara berurutan. Untuk yang pertama adalah proses glazing, yang mana kita harus menambahkan kedalaman ketika dimulainya pewarnaan. Namun, cara ini bisa memakan waktu yang cukup lama, terlebih ketika proses pengeringan glaze tersebut.

Proses Glazing & Top Coat

Sementara tahapan keduaa berupa top coat, yaitu berupa lapisan paling atas yang disarankan untuk tidak mencampurkan dengan warna lain. Lebih tepatnya lagi, kamu hanya perlu menggunakan viskositas yang bertekstur lebih encer.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena jenis top coat yang satu ini bisa dilakukan lebih dari satu kali. Jika semuanya sudah selesai dilakukan, selanjutnya harus dilakukan sanding kembali dengan menggunakan kertas gosok yang sudah diberi air.

Artikel Menarik Lainnya : Yuk, Kita Kenali Jenis-jenis Serangga Pemakan Kayu

6. Proses Polishing dan Compound

Tahapan terakhir dalam finishing kayu, yakni berupa Proses Polishing dan Compound. Proses ini merupakan bagian yang harus dijaga kualitas kayunya secara keseluruhan.

Proses Polishing dan Compound

Terlebih saat menggosok permukaan kayu, maka kamu harus menggunakan satu arah saat proses finishing, entah itu compound maupun polishing. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya kamu menggunakan kertas amplas yang berukuran 240 – 320.

Berbagai Tipe Finishing

1. Berdasarkan Tampilan Warna Kayu

Warna menjadi hasil akhir yang dilihat pada material kayu agar tampilannya tampak lebih berestetika. Hal itu bukan tanpa sebab, karena hasil finishing dibuat yang berdasarkan warna akan memiliki tampilan yang berbeda-beda. Adapun mengenai tipe finishing kayu yang berdasarkan warnanya seperti berikut :

Warna Natural

Pada tampilan warna natural tentunya bisa kita lihat dari material yang berbahan kayu, entah itu property interior maupun property eksterior tanpa membutuhkan pengecatan.

Nah, hal inilah yang disebut dengan warna natural pada material kayu. Maka dari itu, proses finishingnya hanya perlu melakukan pengampasan atau menggunakan wax polish saja.

Warna Antik

Apabila ingin menghadirkan warna antik pada material kayu, maka kamu bisa mengamplas pinggirannya secara pelan-pelan agar tercipta warna washed hingga efek goresan.

Tak hanya itu, kita juga bisa menggunakan metode penaburan kerikil pada materialnya dan menempatkan dengan material keras lain di bagian atasnya agar bisa digerakkan ke atas dan bawah. Dengan begitu, maka akan menimbulkan goresan alami pada kayunya.

Warna Solid

Selanjutnya adalah warna solid yang memang tampak lebih pekat ketimbang warna natural maupun warna antik. Warna solid pun menjadi salah satu proses finishing yang paling umum digunakan oleh masyarakat.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena cat duco pada pelapisan material kayunya bisa menciptakan warna solid yang sesuai dengan keinginan.

2. Berdasarkan Kilauannya

Adapun top coat yang bisa kita gunakan dalam proses pengecatan hasil finishing dapat dipilih sesuai selera, mulai dari nuansa glossy, doff, semi glossy, matt, death matt, hingga efek kilauaun-kilauan bening seperti kaca.  

3. Berdasarkan Lebar Pori-pori Kayu

Sebenarnya permukaan yang kasar dan halus pada kayu dapat dipengaruhi oleh proses finishing yang dilakukan. Misalkan terdapat sebuah permukaan furniture berbahan kayu, dimana ia memiliki tekstur yang sebagian halus dan kasar.

Hal tersebut pun menjadi pertanda bahwa proses finishing yang berdasarkan lebar pori-pori bisa memicu efek tersendiri ketika kayunya di sentuh dengan tangan.

Pada tahapan ini lebih dikenal dengan istilah close pore finishing, yang mana penyelesaian hasil akhir material bertekstur halus dengan menutup semua pori-pori pda permukaan kayu. Sementara istilah open pore finishing ditujukan untuk hasi akhir yang mempunyai tekstur kasar.

Nah, seperti itulah berbagai tahapan yang tepat dalam finishing kayu.

Selamat mencoba ya…!!!